Sabtu, November 30

Produksi Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti Sampai Menembus Pasar Global

By. Zamah_Rangsang, Sabtu, 30 Nopember 2024, 12:21



Kabupaten Kepulauan Meranti, yang terletak di Provinsi Riau, telah lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia. Dengan luas lahan sagu yang mencapai puluhan ribu hektar, kabupaten ini telah berhasil memanfaatkan potensi alamnya untuk mengembangkan industri sagu yang berkelanjutan. Sagu tidak hanya menjadi bahan pangan pokok bagi masyarakat lokal, tetapi juga telah diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi yang dipasarkan di tingkat nasional dan internasional.

Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya pemerintah daerah yang terus mendorong peningkatan kualitas produksi sagu melalui berbagai program pelatihan dan bantuan teknis kepada petani. Selain itu, kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan akademisi, telah membantu mengoptimalkan pengelolaan dan pengolahan sagu. Sebagai hasilnya, sagu telah menjadi salah satu komoditas unggulan yang tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kepulauan Meranti.

Peningkatan produksi sagu yang berkelanjutan ini telah membuka peluang bagi pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah tersebut, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, sagu dari Kabupaten Kepulauan Meranti diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan yang mampu bersaing di pasar global.


Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki luas lahan sagu yang sangat luas, yakni sekitar 123.585 hektar. Potensi pengembangan lahan sagu di daerah ini juga sangat besar, dengan luas mencapai 70.091 hektar. Luasnya lahan ini mencerminkan betapa pentingnya sagu sebagai komoditas utama di Kepulauan Meranti, yang menjadi tumpuan ekonomi bagi banyak warga setempat.

Produksi sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti mencapai angka yang sangat mengesankan, yaitu sekitar 216.997 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar, yaitu 204.997 ton per tahun, diproduksi oleh petani rakyat yang tersebar di berbagai desa di kepulauan ini. Para petani sagu ini memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan produksi sagu dan memastikan ketersediaan bahan baku untuk industri sagu di daerah ini.

Selain produksi oleh petani rakyat, ada juga kontribusi signifikan dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti. Perusahaan-perusahaan ini menyumbang sekitar 12.000 ton sagu per tahun, dengan teknologi dan manajemen modern yang mereka gunakan membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Kolaborasi antara petani rakyat dan perusahaan ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan industri sagu di Kepulauan Meranti, sehingga produk sagu dari daerah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menembus pasar nasional dan internasional.

Produksi sagu di Kepulauan Meranti tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan. Sagu dapat digunakan sebagai pengganti beras dan gula, serta menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat lokal. Selain itu, pengolahan sagu yang dilakukan oleh industri lokal juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan potensi yang melimpah dan strategi pengembangan yang baik, sagu dari Kepulauan Meranti telah berhasil menembus pasar global. Sagu dari daerah ini dikenal dengan kualitasnya yang tinggi dan telah menjadi pemasok terbesar di tanah air. Kemitraan dengan berbagai industri dan pemasaran yang agresif juga membantu sagu dari Kepulauan Meranti untuk bersaing di pasar internasional.

Perkembangan produksi sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti telah menunjukkan hasil yang sangat baik, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dengan terus meningkatkan kualitas dan strategi pengembangan, sagu dari Kepulauan Meranti dapat terus berkembang dan memperluas pasarnya ke berbagai negara di dunia.


Daftar Pustaka

  1. Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Meranti. (2020). Laporan Tahunan Produksi Sagu 2019. Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Meranti.
  2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Meranti. (2020). Statistik Produksi Sagu Kabupaten Kepulauan Meranti 2019. BPS Kabupaten Kepulauan Meranti.
  3. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2019). Strategi Pengembangan Sagu di Indonesia. Kementerian Pertanian RI. Retrieved from pertanian.go.id
  4. Rahman, A., & Iskandar, D. (2018). Pengaruh Produksi Sagu Terhadap Perekonomian Lokal di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jurnal Ekonomi Pertanian, 10(2), 75-89.
  5. Situmorang, M. (2020). Peningkatan Daya Saing Produk Sagu Indonesia di Pasar Global. Prosiding Seminar Nasional Pertanian, 5(1), 150-160.
  6. Media Indonesia. (2021). Sagu Meranti Menembus Pasar Dunia. Media Indonesia. Retrieved from mediaindonesia.com.

***Penulis : Zamah Syahri, Mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis

Tugas 2 MK Kewirausahaan Syariah Oleh Zamah Syahri Nim. 202301062 Semester 3 Kls Eksklusif

By._Zamah_Rangsang_Sabtu_2_November_2024_11:13

PTT TUGAS NEGOSIASI DAN JARINGAN BISNIS KELOMPOK 7_"Kewirausahaan Syariah"

By._Zamah_dkk_Begkalis,_Sabtu_19_Oktober_2024_21:32

Tugas MK Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam a.n. ZAMAH SYAHRI NIM. 202301062


By._Zamah_Rangsang_Sabtu,_19_Oktober_2024

Rabu, November 27

Sejarah Singkat STIE Syariah Bengkalis

By. Zamah_rangsang, Rabu, 27 Nopember 2024, 00.30 


STIE Syariah Bengkalis (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis) adalah institusi pendidikan tinggi swasta yang pertama kali didirikan di luar Pulau Jawa dengan fokus pada ekonomi syariah. Institusi ini secara resmi didirikan pada tanggal 14 Oktober 2003, menunjukkan komitmen kuat dalam menyediakan pendidikan berkualitas dalam bidang ekonomi Islam. Dengan adanya STIE Syariah Bengkalis, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi di wilayah Riau dan sekitarnya, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan berakhlak mulia.

Pendiriannya tidak lepas dari peran penting beberapa tokoh daerah yang memiliki visi dan kepedulian terhadap pendidikan. Bapak DR. H. Syamsurizal, MM., yang saat itu menjabat sebagai Bupati Bengkalis, bersama Bapak DR. H. Sulaiman Zakaria, M.Si., Sekretaris Daerah, adalah dua sosok utama yang menginisiasi pendirian institusi ini. Mereka melihat potensi besar dan kebutuhan mendesak akan adanya lembaga pendidikan tinggi yang berbasis syariah di daerah tersebut. Mereka berdua memiliki visi yang jelas tentang pentingnya pendidikan syariah dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga memiliki moral dan etika yang baik.

Gagasan ini kemudian direalisasikan dengan dukungan dari Bapak DR. H. Kasmuri Selamat dan Bapak Drs. H. Isa Selamat, MA. Kedua tokoh ini bekerja keras untuk memastikan bahwa pendirian STIE Syariah Bengkalis bisa terlaksana dengan baik. Mereka terlibat aktif dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan, penyediaan fasilitas, hingga penyusunan kurikulum yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil dengan berdirinya STIE Syariah Bengkalis yang terus berkembang hingga kini menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi yang disegani di wilayah Riau.

Pada awalnya, STIE Syariah Bengkalis menyelenggarakan dua program studi utama, yaitu Akuntansi Syariah dan Keuangan dan Perbankan Syariah. Program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang ekonomi syariah, yang semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan akan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan fokus pada pendidikan yang berkualitas dan penerapan prinsip-prinsip syariah, STIE Syariah Bengkalis berhasil menarik perhatian calon mahasiswa dari berbagai daerah di Riau dan sekitarnya.

Pada tahun 2024, STIE Syariah Bengkalis mengalami transformasi signifikan dengan perubahan status menjadi Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis (ISNJ Bengkalis). Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam di wilayah Riau, serta memperluas cakupan program studi yang ditawarkan. Dengan status baru sebagai institut negeri, ISNJ Bengkalis diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan di tingkat nasional maupun internasional, serta berkontribusi lebih besar dalam mencetak generasi muda yang berkompeten dan berintegritas tinggi. Transformasi ini juga mencerminkan komitmen ISNJ Bengkalis untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman.

Sejak pendiriannya pada tanggal 14 Oktober 2003, STIE Syariah Bengkalis telah mengalami berbagai transformasi signifikan hingga menjadi Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis pada tahun 2024.Keberhasilan ini tidak lepas dari peran penting tokoh-tokoh visioner yang berani bermimpi dan berjuang untuk merealisasikan gagasan besar mereka. Berikut adalah para tokoh pendiri dan pimpinan yang memiliki kontribusi besar dalam perjalanan dan perkembangan STIE Syariah Bengkalis dari awal berdirinya hingga kini:

Bapak DR. H. Syamsurizal, MM. (Bupati Bengkalis saat didirikan) Sebagai Bupati Bengkalis pada waktu itu, Bapak DR. H. Syamsurizal, MM., memainkan peran penting dalam inisiasi dan pendirian STIE Syariah Bengkalis. Beliau memiliki visi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya dengan mendirikan institusi pendidikan yang berbasis syariah. Dukungan beliau sangat penting dalam memberikan legitimasi dan dorongan awal untuk proyek ini. Dengan posisinya sebagai Bupati, beliau mampu menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan pendirian sekolah tinggi ini.

Bapak DR. H. Sulaiman Zakaria, M.Si.(Sekretaris Daerah saat didirikan) Bapak DR. H. Sulaiman Zakaria, M.Si., yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah saat itu, juga memiliki peran krusial dalam pendirian STIE Syariah Bengkalis. Beliau bekerja sama dengan Bapak DR. H. Syamsurizal untuk memastikan bahwa semua aspek administratif dan legalitas pendirian institusi ini berjalan lancar. Dengan latar belakangnya yang kuat dalam administrasi pemerintahan, beliau berkontribusi dalam menyusun kerangka kerja institusional dan regulasi yang diperlukan untuk mendirikan STIE Syariah Bengkalis.

Bapak DR. H. Kasmuri Selamat, MA. (Pimpin pertama, 2003-2010) Sebagai pimpinan pertama STIE Syariah Bengkalis, Bapak DR. H. Kasmuri Selamat, MA., bertanggung jawab atas pengelolaan awal dan pengembangan institusi ini. Di bawah kepemimpinannya, STIE Syariah Bengkalis mulai beroperasi dan menarik minat mahasiswa dari berbagai daerah. Beliau memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan berstandar tinggi. Peran beliau sangat penting dalam membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan institusi ini.

Bapak Nurul Amin, SE., MM. (Pimpin, 2010-2015) Bapak Nurul Amin, SE., MM., melanjutkan kepemimpinan STIE Syariah Bengkalis dengan fokus pada peningkatan kualitas akademik dan perluasan jaringan kerjasama. Selama masa jabatannya, beliau berhasil memperkenalkan program-program baru dan memperkuat hubungan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Beliau juga berperan dalam modernisasi fasilitas kampus dan peningkatan sumber daya manusia.

Ibuk Khodijah Ishak, S.H.I., M.E.Sy.(Pimpin, 2016-2020) Ibuk Khodijah Ishak, S.H.I., M.E.Sy., membawa perubahan signifikan dalam kepemimpinan STIE Syariah Bengkalis dengan fokus pada inovasi dan adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran. Selama masa jabatannya, STIE Syariah Bengkalis mengalami banyak kemajuan dalam penerapan teknologi pendidikan dan pengembangan program-program berbasis riset. Beliau juga memperkuat komitmen institusi terhadap pendidikan berbasis syariah dan akhlak mulia.

STIE Syariah Bengkalis, yang kini dikenal sebagai Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis (ISNJ Bengkalis), telah menorehkan sejarah panjang dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Sejak berdirinya, institusi ini telah berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas dalam bidang ekonomi syariah. Dengan kerja keras dan dedikasi para pendiri dan pimpinan, STIE Syariah Bengkalis berhasil tumbuh dan berkembang menjadi pusat pendidikan yang dihormati dan diakui.

Perubahan menjadi ISNJ Bengkalis pada tahun 2024 menandai babak baru dalam perjalanan institusi ini, yang diharapkan dapat lebih banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Transformasi ini mencerminkan upaya terus menerus untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan meningkatkan daya saing lulusan.

Perjuangan dan keberhasilan STIE Syariah Bengkalis adalah bukti nyata dari visi dan komitmen para tokoh pendirinya yang berkeinginan kuat untuk mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dalam ilmu pengetahuan serta berakhlak mulia. Semoga ISNJ Bengkalis terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.


Daftar Pustaka

STIE Syariah Bengkalis. (n.d.). Sejarah. Retrieved from stiesyariahbengkalis.ac.id

STIE Syariah Bengkalis. (2024). Wisuda XVI STIE Syariah Bengkalis: Penutup Era Sebelum Transformasi ke Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis. Retrieved from stiesyariahbengkalis.ac.id


***Penulis : Zamah Syahri, Mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis

Melirik Kopi Liberika Asal Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti

By ZAMAH_RANGSANG,  Jumat, 13 Desember 2024 Pulau Rangsang, sebuah pulau kecil yang terletak di Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Mera...