Kamis, Juli 25

Tugas Kelompok 3 Mata Kuliah Alam dan Tamaddun Melayu Tema "PAKAIAN DAN DESTAR ALAM MELAYU" Sub Tema Pakayan Adat Melayu, Makna dan Penggunaanya Oleh : Zamah Syahri, NIM. 202301062


Pakayan Adat Melayu, Makna dan Penggunaanya


a.     Pakaian Adat Melayu

Pakaian adat Melayu memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Melayu itu sendiri.

Pakaian Melayu atau baju Melayu adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh masyarakat Melayu. Pakaian Melayu terdiri atas dua bagian utama, yaitu: 1) baju, dan 2) seluar (laki-laki) atau kain (perempuan). Selain pakaian utama, pakaian Melayu juga dilengkapi oleh aksesori pakaian.

Aksesoris pakaian laki-laki yaitu songkok, tanjak, keris, kain samping, selempang, bengkung pinggang, butang, dan kasut. Aksesoris pakaian perempuan yaitu tudung atau selendang, sunting, sanggul, dokoh , semat/peniti dan kasut.

Pakaian Melayu dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah (khusus untuk perempuan). Beberapa bagiannya dihiasi sulaman berwarna keemasan.

Baju kurung dan baju kebaya sering digunakan untuk menghadiri berbagai upacara resmi. Baju kurung dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan lainnya.

 

b.     Makna Pakaian Adat Melayu

Pakaian adat Melayu memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan nilai-nilai budaya serta tradisi dalam kehidupan masyarakat Melayu. Berikut adalah beberapa makna filosofis di balik pakaian adat Melayu:

1)  Kesopanan dan Kesederhanaan: Pakaian adat Melayu umumnya sederhana, tertutup, dan panjang, mencerminkan nilai kesopanan dan kesederhanaan yang tinggi. Misalnya, baju kurung yang sering dipakai oleh perempuan Melayu.

2)  Nilai Islami: Banyak elemen dalam pakaian adat Melayu yang mencerminkan nilai-nilai Islami. Contohnya, baju cekak musang untuk laki-laki memiliki lima kancing yang melambangkan lima rukun Islam.

3) Adab dan Adat: Pakaian adat Melayu juga melambangkan adab dan adat. Ada ungkapan yang mengatakan, “Kalau hendak melihat orang yang tahu diri, tengok kepada pakaian diri,” yang berarti cara berpakaian seseorang mencerminkan kesadaran dan kepatuhan terhadap adat.

4)  Identitas Budaya: Pakaian adat Melayu membantu mengidentifikasi individu sebagai bagian dari etnis Melayu. Ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menunjukkan identitas etnis dan budaya.

5)  Kegiatan Sosial dan Upacara Tradisional: Pakaian adat Melayu sering digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan perayaan budaya. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi dan budaya.

6) Kesenian dan Seni Rupa: Pakaian adat Melayu sering dihiasi dengan seni rupa tradisional seperti sulaman tangan atau batik, yang memperkaya nilai estetika dan artistik pakaian tersebut.

Pakaian adat Melayu tidak hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, tetapi juga sebagai simbol identitas, kesopanan, dan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

 

c.      Penggunaan Pakaian Adat Melayu

Jika dilihat dari penggunaan, pakaian Melayu Riau terdiri atas empat jenis yaitu pakaian harian, pakaian upacara resmi, pakaian upacara adat, dan pakaian upacara pernikahan. Namun, ada juga yang membagi pakaian Melayu dari penggunaan dengan lima jenis yaitu pakaian harian, pakaian setengah resmi, pakaian resmi, pakaian keagamaan, dan pakaian upacara perkawinan.

1)      Pakaian Harian

Pakaian harian digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pakaian ini dibedakan menjadi pakaian anak-anak, orang dewasa, dan orang tua atau setengah baya. Pakaian harian dipakai pada saat melaksanakan kegiatan sehari-hari, misalnya bekerja, bermain, ataupun saat di rumah.

Pakaian harian dibedakan dengan beberapa jenis yaitu pakaian harian masa kanak-kanak, pakaian orang dewasa, dan  pakaian orang tua dan setengah baya.

2)      Pakaian Upacara Resmi

Pakaian upacara resmi digunakan saat menghadiri kegiatan-kegiatan formal kerajaan, pemerintahan, ataupun adat.  Pakaian ini meliputi keseluruhan pakaian beserta dengan perlengkapan dan aksesoris yang melekat pada pakaian tersebut. Pakaian upacara resmi dibedakan menjadi dua bagian yaitu pakaian resmi laki-laki dan pakaian resmi untuk perempuan.

3)      Pakaian Upacara Adat

Pakaian upacara adat atau disebut juga pakaian setengah resmi adalah pakaian yang digunakan saat pelaksanaan adat istiadat. Upacara adat misalnya berandam, khatam Al-Qur’an, berinai, turun mandi, sunat rasul, dan perkawinan.

4)      Pakaian Upacara Pernikahan

Pakaian upacara pernikahan adalah pakaian yang digunakan oleh pengantin baik laki-laki maupun perempuan. Pakaian ini dikenakan oleh pengantin dalam upacara bersanding atau hari langsung. Setiap wilayah di Riau memiliki bentuk dan motif pakaian pengantin yang berbeda.


Nama                          :  Zamah Syahri

NIM                             :  202301062

Prodi / Sekolah          :  Akuntansi Syariah / STIE Syariah Bengkalis

Mata Kuliah               :  Alam dan Tamaddun Melayu

Dosen                        :  - Drs. H. Muhammad Isa Selamat, MA.

                                                            - Dawami, S.Sos. M.I.KOM 

                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Melirik Kopi Liberika Asal Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti

By ZAMAH_RANGSANG,  Jumat, 13 Desember 2024 Pulau Rangsang, sebuah pulau kecil yang terletak di Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Mera...