Selasa, Maret 5

Bahan Sub Bahasan dari ZAMAH SYAHRI Sub Bahasan KERAJAAN KEDAH TUA Pada Mata Kuliah Alam dan Tamaddun Melayu STIE Syariah Bengkalis Prodi AKuntansi Syariah Reguler B T.A.2023

KERAJAAN KEDAH TUA

Anggota Kelompok 3

Kerajaan Kedah Tua merupakan salah satu kerajaan awal terkenal yang terletak di Semenanjung Malaya. Ia juga dikenal sebagai Kataha, Kadaram, Sai, Kalah, Kalah Bar dan Kalagram. Menurut catatan I-Tsing (Yijing, 635-715, seorang biksu di Dinasti Tang) dari Tiongkok, Kedah Tua disebut juga dengan Cheh-Cha, Kerajaan Kedah Tua diyakini dimulai pada abad ke-3. Pada tahap awal, Sungai Mas merupakan pelabuhan utama namun kemudian dialihkan ke Lembah Bujang.

Kerajaan Kedah Tua ini bersama dengan Kerajaan Langkasuka kemungkinan besar merupakan kerajaan paling awal di Malaya. Dimana Langkasuka sudah ada lebih awal dari Kedah Lama yaitu sekitar abad pertama Masehi. Legenda Melayu menyatakan bahwa Langkasuka didirikan di Kedah, dan kemudian dipindahkan ke Pattani.

Gunung Jerai menjadi petunjuk atau petunjuk bagi para pedagang asing untuk singgah di pelabuhan Lembah Bujang atau di Sungai Mas. Pelabuhan Kedah Lama selama ini menjadi tempat pertukaran barang, persinggahan dan tempat perbaikan bagi para pelaut dan pedagang dari Arab, India, Sri Lanka, Persia dan Eropa sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Timur. Selain itu juga menjadi pusat perdagangan berbagai produk lokal yang dikoleksi warga sekitar seperti timah, emas, beras, lada hitam, gading, damar, rotan, tanduk dan lain sebagainya. Meskipun merupakan kerajaan samudera, namun juga merupakan penghasil beras yang terkenal karena diberkahi dengan dataran rendah yang datar dan luas.

Kerajaan Kedah Lama mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Sultan al-Mutawakil (847-861). Hal ini dibuktikan melalui ditemukannya uang perak pada masa Sultan al-Mutawakil, manik-manik yang dibawa dari India dan barang pecah belah dari Timur Tengah. Dengan adanya dua kerajaan tua ini di nusantara, maka dapat membantah pernyataan bahwa ras Melayu adalah ras pendatang namun sebaliknya merupakan ras asli di tanah asal tanah semenanjung Melayu.

Perkembangan budaya dan pemikiran masyarakat di Kedah Tua sejak awal abad merupakan suatu keistimewaan dibandingkan kerajaan Melayu lainnya di Malaya. Kebanyakan kajian mengenai kerajaan Melayu berfokus pada kerajaan Melayu Malaka, sedangkan kerajaan Kedah Tua juga dipandang mempunyai warisan peradaban yang besar dan jauh lebih awal dibandingkan kerajaan Melayu Malaka. Dimulai pada abad ke-2 M, perkembangan perdagangan dan bisnis di Kedah Tua sudah aktif (Nasha Rodziadi Khaw, Nazarudin Zainun, et.al., 2008).

Studi arkeologi membuktikan keberadaan pelabuhan kuno di lembah sungai yang menjadi saksi laju perdagangan pada zaman dahulu (Mohd Hasfarisham Abd. Halim, Suhana Yusof, et.al., 2011)

Kearifan lokal masyarakat Kedah Lama merupakan ketrampilan yang cukup berbeda dengan kerajaan Melayu lainnya. Keterampilan dan teknologi dalam peleburan besi, batu bata dan gerabah antara lain membuktikan kehidupan masyarakat yang beradab sejak awal abad Masehi. Kedah Tua menjadi penghasil komoditas pada masa itu dengan memperdagangkan berbagai barang ke peradaban lain. Hasil interaksi tersebut dipandang semakin memajukan perekonomian pemerintah Kedah Tua. Transaksi yang digunakan di pelabuhan Kedah Tua menggunakan mata uang untuk memudahkan bisnis dan perdagangan. Era kejayaan kerajaan Kedah Tua berlangsung hingga antara abad ke-13 hingga ke-14 Masehi (Nasha Rodziadi Khaw, Nazarudin Zainun, et.al., 2008).

Kedah Tua mengalami masa kemunduran karena beberapa faktor. Namun kerajaan Kedah Tua masih tetap eksis meski kalah gemilang dibandingkan zaman sebelumnya. Sejarah Kedah mulai mendapatkan nafas baru setelah masuknya pengaruh Agama Islam.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kehidupan masyarakat Melayu di Kedah Tua telah mencapai tahap kehidupan lanjut sejak awal abad Masehi. Penemuan berbagai artefak oleh para arkeolog membuktikan tingginya peradaban masyarakat setempat dari berbagai aspek termasuk kemajuan teknologi dan keterampilan lokal. Dari tafsir sejarah, keempat faktor yaitu letak geografis Kedah Lama, patronase kerajaan-kerajaan besar di wilayah Melayu, sistem transaksi ekonomi yang baik dan komoditas lokal menjadi daya tarik para pedagang asing untuk singgah di Kedah Tua. Secara langsung, faktor-faktor tersebut menjadi katalis munculnya pelabuhan kuno perdagangan internasional di Kedah Tua antara abad ke-2 M hingga abad ke-13 M. Pelabuhan internasional yang pernah menjadi tempat aktivitas perdagangan pesat dengan peradaban asing. Kajian ini secara umum memberikan implikasi dalam meningkatkan identitas ras Melayu Kedah Tua sebagai kerajaan Melayu Tua yang hebat dalam bisnis dan perdagangan sejak awal abad Masehi hingga muncul sebagai pelabuhan Tua internasional.

 

 

Nama                : Zamah Syahri

NIM                   : 202301062

Prodi                 : Akuntansi Syariah

Mata Kuliah      : Alam dan Tamadun Melayu


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JAWABAN SOAL NO. 1 & 2. MK. ESDM OLEH:_ZAMAH SYAHRI_NIM.202301062_ISNJ BENGKALIS

By Zamah Syahri, 10 Januari 2025